Alhamdulillah. Barusan sudah penyajian babak pertama di MAK Putri. Ada
rasan senang karena separuh kewajiban telah selesai, tinggal lanjut besok sore.
Semoga lancar dan memberikan dampak yang sangat membekas kepada adik-adik MAK,
sehingga mereka semangat belajar.
Di sisi lain, kok aku tidak puas dengan pematerianku. Aku belum
lancar ngomong. Aku masih diam sejenak tadi untuk memikirkan: apa yang hendak
aku jabarkan dalam poin tersebut dan lain sebagainya. Tapi, dari jam setengah
sembila lewat itu, ternyata acara selesai jam sepuluh lebih.
Aku bersyukur, ternyata aku dibisakan oleh Allah untuk mengisi acara
pelatihan seperti ini sampai jam 10 lebih. mungkin satu jam setengahan lah ya. Ini
lumayan. Mengingat aku belum terbiasa bicara di depan khalayak umum,
lebih-lebih pesertanya hanya perempuan saja.
Setelah keluar ruangan, rasanya aku “hah”. Entahlah. Bagaimana
menggambarkannya. Ya Allah, engkau yang melancarkan semua ini. Engkaulah yang
membisakan aku menyelesaikan semua ini. Semoga besok dapat maksimal, adik-adik
siswi MAK dapat semangat dan lancar membuat berita.
Hmm. Ya Allah.
Rasanya, ngomong itu lebih mudah daripada berbuat. Mewujudkan sebuah ide,
gagasan atau rencana itu lebih berat dari pada ngomong teori ini dan itu. Tapi,
ada yang lebih berat lagi dari itu, yakni melakukan semuanya dengan istiqomah.
Semoga saja nanti aku dapat menjaga api semangat dan mood, sehingga habit
atau kebiasaan menulis ini menjadi kebiasaan yang mendarah daging bagiku.
Amiin. Sekarang saja, aku sedang malas untuk menulis dan menyelesaikan satu
artikel. Khawatir besok malam tidak ada semangat. Wah, hidup rasanya tidak kuat
yang mau menulis satu artikel.
Terkait pelatihan jurnalistik itu, sejujurnya, aku tidak terlalu maksimal. Entah
bagaimana menurut mereka. Aku pun akan belajar lagi agar pelatihan jurnalistik
itu, yang part 2 agar lebih maksimal lagi.
Setelah acara selesai, dalam perjalanan pulang, aku bergumam dalam hati,
“Ya Allah. Ternyata sudah pelatihan jurnalistik malam ini. Tidak ada yang bisa
membuat selesai, membuat aku bisa ngomong satu jam lebih kecuali engkau. Aku
yang dikenal pendiam dan kurang bicara di depan publik ini, ternyata bisa
menyelesaikan amanah ini. Semua karenamu Ya Allah.”
Sesampai di asrama gang (J), aku memberikan bingkisan makanan ringan
‘oleh-oleh’ pelatihan ini di kamar musyrif di lantai bawah. Tempat aku biasa
‘menumpang kamar’ itu. Lalu lanjut begadang karena memang aku kebagian jadwal
malam jum’at.
Ya itu saja mungkin ya. heheuy.
Kantor Wilayah al-Amiri, Jum’at, 19 Mei 2023.
0 Komentar