Ya Allah. Begitu lemahnya manusia ya. maghrib ini, aku mendaoat pengingat
lagi dari Allah. Terimakasih ya Rabb, telah mengingatkan ku. Dari sekian
menumpuknya tugasnya, jikalau kita percaya dan yakin betul takdir Allah itu
sangat dan sangat indah, maka bagaimanapun keadaan di luar kendali kita itu
sangat buruk sekali, nanti akan indah pada waktunya.
Semua sudah digariskan, semua telah ditentukan dan ditulis di lauh
al-mahfuzh. Allah yang mengatur semuanya, sekarang ini bagaimana kita menyikapi
semuanya dengan sikap terbaik. Dengan
iman, takwa dan akhlak yang terpuji.
Sore ini, ketika acara tasyakuran dan buka bersama angkatan semester akhir
yang mengundang para ustadz ma’had aly itu, ternyata kurir yang mengantarkan
ayam geprek pesanan kami telat. Kata pihak ayam geprek, tadi ada kendala di Pos
1 pesantren yang nunggu hingga sekitar 30 menit dan juga cuacu memang agak
hujan.
Aku menelfon hingga dua kali. Mondar-mondar masuk dan ke dalam wilayah.
Memeriksa, apakah kurir itu sudah datang apa belum ? aku juga ditanya Sutan,
mendengar jokes ustadz yang menunggu hingga aku pun malu sendiri.
Ya Allah.
Adzan, dzikir hingga iqamah shalat pun tiba. Aku putuskan untuk sholat
berjamaah maghrib di musholla. Memang nasinya juga belum datang. Dalam sholat,
aku coba menenangkan diri. Coba menundukkan hati, bahwa memang manusia sangat
lemah sekali. Menunduk setunduk-tunduknya.
Engkau Yang Maha Kuasa. Aku sudah berusaha,
menyiapkan semuanya.
Aku jadi teringat tugas, amanah dan capaian-capaian yang sudah lalu. Itu
semua sejatinya dari-Mu Ya Rabb. Aku tidak punya kuasa dan kehendak menetukan
hasil. Ampunilah hamba Ya Rabb, seringkali lalai akan kuasamu.
Rasanya capek, capek dan capek banget. Capek pikiran dan perasaan. Rasanya
pingin diam sebentar dari semua aktivitas dan tugas yang dikejar deadline.
Pingin-pingin yang kayak begitu, rasanya malah pingin tidur sepuasnya. Tidak
ada yang ganggu.
Sesampai geprek itu datang, alhamdulillah, aku bersyukur. Teman-teman
kemudian sholat maghrib terlebih dahulu. Begitupula dengan para ustadz. Setelah
sholat, semuanya kemudian makan atau berbuka bersama di perpustakaan.
Ternyata, ketegangan dan berbagai kerunyaman itu hanya ada di pikiran. Dalam
literatur islam biasanya menggunakan kata “qolb”. Hati. Ada kejadian sedikit
saja, Allah, hati / pikiran langsung diuji soal ketenangan, kepercayaan dan
harapan akan Allah. Kekuatan dan peran iman dalam kehidupan sehari-hari.
*Selesai menulis di Kantor Wilayah. Senin, 22 Mei 2023. Kejadiannya
bulan Ramadhan 1444 H.

0 Komentar