Dalam film-film aksi ataupun laga, bajingan dengan niat
paling burukpun biasanya dapat berhasil menguasai kekuatan atau level keilmuan
yang tinggi. Mereka adalah orang-orang yang sanggup bekerja keras dan melakukan
segala cara untuk mewujudkan mimpi mereka. Dan, dalam setiap pertarungan yang
sengit, mereka selalu saja nyaris membunuh tokoh utama.
Saya kira hal sama, atau kurang lebih sama juga
terjadi pada kehidupan kita. Orang-orang yang memiliki niat-niat buruk,
seringkali memiliki kehidupan yang lebih mapan, sejatera dan adidaya. Dikehidupan
politik hal ini jelas sekali. Pencuri berdasi yang sering dimajaskan dengan
tikus-tikus kantor karena merongrong uang rakyat seringkali tampak hidup sejahtera
dengan keburukan mereka.
Lalu, apakah tuhan terlah berpihak pada mereka yang memiliki
niat buruk ?
Pertanyaan ini sungguh berat. Akal saya tidak bisa menjangkaunya.
Untuk urusan ghaib, saya percaya bahwa setiap urusan ditangannya akan selesai. Itu
bila kita meyakini bahwa Ia adalah yang maha hebat dan maha kuasa. Selebihnya,
kita hanya mengurusi urusan-urusan yang dapat dijangkau akal dan tidak kunjung beres
ditangan manusia.
Untuk menjawab itu, saya pikir kita perlu meneladani
orang-orang yang menyimpan niat buruk. Mereka biasanya adalah orang-orang lebih
tahan banting dibandingkan dengan orang-orang yang berniat baik. Orang-orang
politik berniat buruk adalah bukti kongkret atas kasus seperti ini. Mereka adalah
orang-orang yang berhati baja dan rajin bersuara. Sedang orang-orang politika berniat
baik seringkali mudah putus ada dan lekas merasa bahwa apa yang mereka lakukan bakalan
sia-sia, atau, mereka akan menggunaka dalil agama untuk membenarkan tindakanya,
seperti serahkan urusan takdir pada tuhan atau alur kehidupan yang
diberikan tuhan adalah yang terbaik. Maka, jelas sudah, politisi jenis
pertama yang lebih terjamin keberhasilannya.
Ini masalah ketekunan dan daya tahan menghadapi rintangan-rintangan.
Dalam mengejar tujuan, orang-orang dengan niat buruk biasanya memiliki mental
lebih Tangguh dan tahan banting. Mereka juga banyak akal dan trengginas dalam
mencari peluang. Sementara, orang-orang dengan niat baik seringkali langsung
loyo jika tiga kali tersandung. Jadi, jika anda mudah putus asa, belajarlah
pada mereka yang berniat buruk bagaimana caranya memiliki mental Tangguh.
Mereka mampu mengerahkan segenap sumber daya yang ada
dan kesadaran untuk mewujudkan tujuan mereka. Mereka mampu membuat anda
terombang-ambing dari satu isu ke isu lain, mengalihkan perhatian anda, teman-teman
dan seluruh kerabat untuk menyibukkan diri dengan suatu masalah yang padahal seringkali
tidak bermanfaat dan sia-sia. Sementara mereka menyelinap keurusan lain yang
lepas dari perhatian. Mereka sudah sangat terlatih untuk memanfaatkan peluang
dan menyiasati aturan.
Masalahnya, buat apa berlebihan memberikan perhatian pada
dunia politik dan perilaku politikus ? anda membuang-buang waktu untuk hal yang
mubazir dan hanya akan membuat diri anda sendiri jengkel. Selama proses politik
kita tidak mampu membebaskan diri dari politik uang, saya kira mustahil
berharap para politikus akan memikirkan kepentingan orang banyak.
Saya menyayangkan ada pernyataan, bolehnya menerima
uang pemberian dari para calon pejabat karena dianggap sebagai sedekah. Bahkan sempat
ada kampanye, terima uangnya, tolak orangnya. Pada nantinya, mereka akan lebih
berkepentingan untuk mengembalikan modal yang sudah mereka keluarkan, menggunakan
jabatan sebagai peluang untuk mengembalikan modal dan mengeruk laba
sebesar-besarnya bagi diri sendiri.
Pemahaman kampanye seperti ini tidak membantu kita
menghentikan politik uang. Jika anda melarat, tidak akan mati karena menolak
uang seratus ribu rupiah dari kandidat. Mereka juga tidak akan kaya hanya dengan
sogokan uang itu. Yang benar, tolak uangnya, tolak orangnya. Politik telah
menginjak-injak martabat sebagian besar dari kita menjadi kaum recehan.
Kehidupan politik hanyalah salah satu contoh dari
lingkunga yang dijalani manusia. Selain tulisan saya mengingatkan setiap ada
pemilihan wakil rakyat atau politisi, maksud saya adalah bertekunlah dalam
urusan terbaik anda seperti halnya para pendekar dalam cerita-cerita Kungfu. Meskipun terlunta
pada mulanya, akhirnya si pendekar pasti bisa mengalahkan penjahat terbesar
sekalipun.
Mungkin ia terperosok lebih dahulu disebuah goa bawah tanah dan
tidak bisa keluar sampai beberapa tahun.Itu situasi nahas yang menguntungkan. Sebab dengan begitu ia dapat keluar
dari keramaian dan menetralisir isi kepala dari carut marut kehidupan. Ia menjadi
dirinya sendiri dan dapat memusatkan kesadaran pada hal-hal yang bermanfaat
untuk dirinya dan dunia sekitarya.
Mungkin dikemudian hari ia mendapat kodok sakti dan dapat mengahajar orang-orang
yang menyimpa niat buruk.()
0 Komentar