Jika kau ingin pergi, silahkan
Sekarang aku ingin sendiri
Jika aku ingin pergi,
Selalu saja aku ingin sendiri
Jika kau kemari, silahkan
Asal kau mau menyendiri
Jika kau betah menyendiri
Menetaplah disisiku seterusnya
Jika tempat-tempat keramaian membuatmu sedih,
serasa kau terasing, bukan menjadi dirimu sendiri, dan kau merasa tak tenang,
pergilah
Sesekali, kita perlu menjauhi dari keramaian,
untuk mengetahui isi keramaian, merasakan kedamaian, lalu kembali ke permukaan
dengan hati tenang, bukan lagi bimbang
Dunia tidak kekurangan
tempat sepi
Sepi bukan berarti
tentang tak adanya suara lalu jadi sunyi
Ketempat yang paling
kau anggap sepi pun: hutan, gunung, laut
Bahkan saat kita
menutup telinga dengan kedua tangan
Kita tetap
mendengarkan bunyi dan suara
Jika ada yang
mengatakan sepi tentang memaafkan bunyi-bunyi
Bagiku tidak,
Sepi saat nafasku dari
asap rokok
Aku dapat menulis
dengan tenang
Meskipun sesekali
carut marut politik semakin tak karuan
Ditempat sunyi ini,
Aku ingin menumpahkan
impian dan cerita-cerita masa depan
Semoga lukisan-lukisan
itu semua dapat menjadi kenyataan
Bukan malah orang lain
yang mewujudkan
Aku, ya tuhan
Kan hambamu, dengan
segenap jiwa dan raga
Fisik-akal-rohani
Untuk membangkitkan
umat islam, memajukannya kembali
Menjadikan
muslim-muslim berpribadi kuat dan tangguh
Sejak dini, semoga
tidak ada lagi benci pada
Seseorang, tapi pada
sifat dan keburukan orangnya
Aku ingin,
Menguatkan kapasitas
keilmuan dan keahlian,
Juga perekonomian
Sehingga nanti dapat
mencerdaskan anak bangsa
Juga mereka mendapat
pekerjaan
Aku ingin,
Banyak-banyak
mengkhatamkan buku
Menghafal banyak kitab
juga al-Quran
Lalu menyebarkan lewat
pidato atau ceramah
Utamanya lewat
tulisan, dan buku-buku karangan
Aku ingin,
Membangun seribu
lapangan pekerja
Yang semua orangnya
menjadi pemimpin dan
Membuat 1000 lapangan
pekerjaan lagi dan mereka
Semuanya juga membuat
lapangan kerja lagi
Aku ingin,
Mencerdaskan kehidupan
bangsa,
Bahwa ilmu itu sangat
penting, menguasai perekonomian
Tak kalah penting
Oleh karenanya, suatu
saat nanti
Aku ingin membangun
1000 perpustakaan, 1000 warung
Kopi anti wifi tapi
free book
Lain daripada
ingin-ingin itu,
Inginku sederhana
saja,
Aku dapat,
Mengurusi jenazah
orang tuaku
Sebelum, akan, dan
sesudah dikubur
Meskipun, semua orang
tua mengharapkan –setidaknya–
Salah satu anaknya
menjadi hafidz al-Quran
Yang dapat menolong
orang tua apabila masuk neraka
Yang dijamin masuk
surga
Yang jadi kekasihnya
Allah
Yang bisa memberi
mahkota di hari akhir nanti
Jika aku nanti tak dapat
jadi harapan semua orang tua,
Doa-ridhomu selalu
kubutuhkan
Semoga aku jadi salah
satu orang yang punya pondok-pondok tahfidz
Qur’an di Indonesia
Yang semua
pembiayaannya aku tanggung dan semua pahalanya
Aku khususkan padamu.
Al-Amiri, Sabtu, 29
Juli 2019
1 Komentar